A.
Pengertian
Sistem Pemasaran
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary dalam Harini (2008: 17), yang dimaksud
sistem adalah suatu interaksi secara teratur atau sekelompok bagian-bagian yang
saling tergantung yang membentuk satu kesatuan secara menyeluruh. Jadi, dalam
suatu sistem terdapat bagian-bagian atau sub sistem yang saling berhubungan dan
saling ketergantungan secara keseluruhan membentuk satu kesatuan. Bila
dikaitkan dengan pemasaran, maka faktor-faktor yang saling berhubungan dan
saling ketergantungan adalah:
1. Organisasi
yang melakukan tugas-tugas pemasaran.
2. Sesuatu
(barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan.
3. Pasar
yang dituju.
4. Para
perantara.
5. Faktor-faktor
lingkungan.
Dari faktor-faktor yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan di atas dapat disimpulkan bahwa “sistem
pemasaran merupakan suatu kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasar
barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan
pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dan pasarnya”.
Sedangkan,
dalam e- jurnal Gunadarma dikatakan bahwa sistem merupakan suatu teori yang
berusaha menjelaskan mengenai suatu pola keteraturan antar hubungan
(interelasi) dan ketergantungan (interdependensi) bagian-bagian atau elemen-elemen
secara keseluruhan. Jadi, sistem pemasaran merupakan pola hubungan dari
pelaku-pelaku kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan transaksional tertentu.
tujuan transaksional tersebut dapat diuraikan secara singkat, yaitu:
a. Tingkat
konsumsi masyarakat yang maksimum.
b. Tingkat
kepuasan konsumen yang maksimum.
c. Tingkat
pilihan konsumen yang maksimum.
d. Kualitas
hidup konsumen yang maksimum.
Sumber: putri92depok.blogspot.com
Jadi, dari kedua pengertian di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem
pemasaran merupakan suatu pola hubungan dari pelaku-pelaku kegiatan pemasaran
(lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasar barang, jasa, ide, orang dan
faktor-faktor lingkungan) yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dan pasarnya, yang memiliki suatu tujuan
tranasaksional”.
Sistem pemasaran yang sederhana
memiliki dua unsur yang saling berinteraksi, kedua unsur tersebut adalah
organisasi yang dipasarkan dan pasar yang dituju. Kedua unsur tersebut dihubungkan
oleh dua pasang aliran, yaitu aliran organisasi pemasaran (perusahaan ) yang
mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen, yang kemudian mendapatkan
imbalan berupa uang pembayaran dari konsumen sebagai kontra prestasinya. Yang
kedua adalah aliran informasi, di sini informasi dimaksudkan untuk perusahaan yang
akan mendistribusikan ataupun memperkenalkan produk-produknya kepada konsumen
dapat melalui promosi ataupun mengadakan iklan untuk mengkomunikasikan dengan
pasarnya. Kemudian perusahaan akan mendapatkan informasi dari pasar sebagai
umpan baliknya. (Harini, 2008: 17-18)
Contoh
skema sistem pemasaran yang sederhana
Sumber:
iqbalsyahputrab.blogspot.com
Penerapan sistem pemasaran yang
sederhana seperti yang tertulis di atas, hanya berlaku pada lembaga-lembaga non
bisnis. Sedangkan pada kenyataannya sistem pemasaran pada perusahaan sangatlah
kompleks, banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor-faktor resiko
maupun faktor-faktor ketidakpastian, tetapi juga faktor-faktor lingkungan.
B.
Lingkungan
Pemasaran
Dalam elearning- Gunadarma disebutkan bahwa
lingkungan pemasaran adalah suatu totalitas dari kekuatan-kekuatan serta
keadaan-keadaan yang mempengaruhi pemasaran dari produk tertentu. komposisi
dari lingkungan pemasaran ada empat lapis, yaitu:
a. Extra Environment, lingkungan
yang tidak langsung berhubungan dengan organisasi perusahaan, lingkungan ini
sangat sulit untuk diperhitungkan oleh perusahaan.
b. Macro Environment
(Economic, technology, Public Policy, Culture), lingkungan
makro yang terdiri dari kekuatan-kekuatan dan lembaga-lembaga yang mempunyai
hubungan transaksi-trnasaksi anatar perusahaan dengan pasarnya, seperti
ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan.
c. Market Environment
(Number of Buyer, Purchasing Power, needs and Wants Buying Habits ), dalam
lingkungan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: jumlah,
daya beli, keinginan dan kebiasaan yang melakukan pembelian.
d. Organization
Environment (Corporate Head Quaters, Company Divisions, Company Channels and
Agents), lingkungan ini merupakan lingkungan yang
paling dekat dengan produk. Produk terletak dalam suatu lingkungan organisasi
perusahaan yang meliputi berbagai departemen, kantor pusat, divisi-divisi dan
saluran perusahaan.
Berikut merupakan model
umum sistem pemasaran
Sumber: titisuasono.blogspot.com
Seperti
yang telah disinggung di atas, lingkungan pemasaran dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan baik lingkungan eksteren dari luar maupun lingkungan
intern dari dalam. Lingkungan ekstern itu sendiri pada umumnya tidak dapat
dikontrol oleh manajemen, sedangkan faktor-faktor lingkungan intern dapat
dikontrol oleh manajemen.
C.
Lingkungan
Makro Perusahaan
Dalam Harini, 2008: 19-21,
disebutkan lingkungan makro di sini meliputi:
1. Demografi,
merupakan studi statistik tentang kependudukan beserta karakteristik
distribusinya. Masalah demografi ini sangat penting bagi manager pemasaran,
karena orang-orang (asal mempunyai uang untuk berbelanja dan kemauan untuk
membelanjakannya) dapat dinyatakan pasar.
2. Sosial
dan Kebudayaan, merupakan pertimbangan penting bagi manajemen. Lingkungan ini
berkenaan dengan kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan dan pola atau gaya
kehidupan. Komponen-komponen lingkungan ekstern perusahaan yang dikembangkan
dan dibentuk dari ekologi, demografis, geografis, relegius, pendidikan dan
faktor-faktor etno mereka. Lingkungan sosial dan kebudayaan ini mencakup pula
faktor-faktor ekonomi, politik hukum dan teknologi sangat ditentukan oleh
manusia beserta kebudayaannya.
3. Politik
dan Hukum, meningkatnya jumlah perusahaan beserta sikapnya sangat dipengaruhi
oleh kerangka politik dan hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Faktor-faktro
lingkungan politik hukum yang mempengaruhi kegiatan pemasaran ini dapat
dikelompokkan dalam:
a. Kebijakan
fiskal dan moneter dari pemerintah.
b. Hubungan
pemerintah dengan industri.
c. Peraturan
dan keadaan politik pada umumnya,
d. Peraturan
khusus di bidang pemasaran yang ditujukan untuk mengatur persaingan dan
melindungi konsumen.
4. Kondisi
Perekonomian, merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
sistem pemasaran. Di bawah ini beberapa unsur-unsur kondisi perekonomian:
a. Faktor
pertumbuhan ekonomi.
b. Tingkat
kesenangan.
c. Peredaran
uang
d. Inflasi
5. Persaingan,
persaingan yang terjadi antara perusahaan dapat berasal dari perusahaan lain
dalam satu industri atau dari perusahaan lain yang menghasilkan barang dan jasa
subtitusi. Di dalam industrinya, perusahaan harus mengetahui struktur biaya,
politik harga, promosi, dan beberapa aspek persaingan lain yang dapat
mempengaruhi perencanaan serta operasinya.
6. Teknologi,
perusahaan perlu memperhatikan perubahan teknologi yang akan mempengaruhi
industri untuk menoleh dan memperkenalkan inovasi. Adanya penemuan-penemuan
baru dan perkembangan di bidang teknologi sesorang dapat merubah cara hidupnya,
kemajuan teknologi dapat menimbulkan industri baru tetapi juga “membunuh”
industri yang sudah ada. Pada dekade ini, pada hakekatnya kemajuan teknologi
dapat dikelompokkan ke dalam:
a. Kemajuan
teknologi di bidang komputer.
b. Kemajuan
di bidang transportasi dan komunikasi.
c. Kemajuan
teknologi di bidang energi dan sumber daya alam.
d. Kemajuan
teknologi di bidang proses produksi baru.
D.
Lingkungan
Mikro Perusahaan
Faktor
lingkungan mikro merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan,
namun faktor lingkungan mikro ini akan memberikan pengaruh lebih besar daripada
faktor makro. Dalam hal ini kemudian bagi perusahaan untuk menggunakan
pengaruhnya kepada para perantara maupun penyedia. Sehingga pada akhirnya usaha
pemasaran perusahaan dapat mempengaruhi pasar yang ada maupun pasar
potensialnya.
E.
Lingkungan
Intern Perusahaan
Perusahaan mempunyai tujuan untuk
mencapai pasar yang dituju dan memuaskan keinginan konsumen, untuk mencapai
tujuan tersebut, manajemen dapat menggunakan dua kelompok variabel lingkungan
intern yang dapat dikontrol yaitu:
1. Sumber-sumber
bukan pemasaran (Non Marekting)
perusahaan. Apabila perusahaan ingin menambah produk baru, maka perlu
dipertimbangkan, apakah personalia yang ada mampu. Apabila diperlukan tambahan
personalia, apakah aspek keuangan tidak ada masalah. Faktor-faktor lain yang
harus diperhatikan adalah lokasi perusahaan, riset dan pengembangan yang dapat
direalisir dengan menggunakan hak paten dan citra masyarakat.
2. Unsur-unsur
Marketing.
3. Marketing Mix,
adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, sistem harga, kegiatan promosi dan
struktur distribusi, unsur-unsur ini saling berinteraksi dan berhubungan serta
saling mempengaruhi. Setiap variabel marketing
mix tersebut terbagi lagi menjadi sub variabel, dan sekian banyak variabel,
manajemen harus memilih kombinasi terbaik yang dapat menyesuaikan dengan
lingkungan. (Harini, 2008: 19-22)
Daftar pustaka
1. Harini.
(2008). Dasar-dasar Pemasaran. Surakarta: UNS Press
2. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab2_lingkungan_pemasaran.pdf
(di akses Senin, 16 Maret 2015)
3. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_2.pdf
(di akses Senin, 16 Maret 2015)
4. http://iqbalsyahputrab.blogspot.com/2014/07/klasifikasi-sistem.html
(di akses Senin, 16 Maret 2015)
5. http://titosuasono.blogspot.com/2012/11/pemasaran.html
(di akses Senin, 16 Maret 2015)
6. http://putri92depok.blogspot.com/2010_12_01_archive.html
(di akses Senin, 16 Maret 2015)
0 komentar:
Posting Komentar